November 2020

Seru, Kejurda Teknik Asli Perisai Diri (PD) dimeriahkan 166 Pesilat Bali

  

Tercatat 166 pesilat dari sembilan cabang yang tersebar pada Kota Denpasar dan delapan kabupaten se-Bali, ditambah unit dan ranting, mengikuti Kejurda Teknik Asli Perisai Diri (PD) secara virtual. Para peserta sudah mengirimkan rekaman video, guna mengikuti babak penyisihan yang akan menentukan delapan pesilat lolos ke babak final.

Ketua Umum Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri (PD) Bali, Ketut Selamet, disela-sela mendampingi wasit dan juri yang menilai secara online, di KONI Bali, Jumat (23/10) menerangkan, kejurda ini bersifat terbuka dan peserta bebas mengatasnamakan cabang, unit, serta ranting. “Kami menggelar kejurda ini sengaja untuk mengisi kevakuman selama pandemi Covid-19 ini,” tutur Selamet.

Dia merinci, kejurda mempertandingkan tiga kategori yakni Teknik Asli Kuntul, Teknik Asli Garuda, serta Teknik Kombinasi. Sementara, untuk usia peserta dibagi dalam kategori remaja (13 tahun-16 tahun), dan dewasa (di atas 16 tahun), serta mempertandingkan putra dan putri. Usai babak penyisihan, kemudian wasit dan juri meloloskan delapan finalis pada tiap kategori.

Babak berikutnya, kata Selamet, pesilat yang lolos ke babak final berhak mengirimkan rekaman ulang videonya, tetapi tidak boleh di edit. “Hasil rekaman yang di edit akan kentara, sebab gerakannya terputus-putus,” ungkap Selamet.

Sedangkan tim juri menilai dari aspek alur gerak, kecepatan, power, serta kelincahan gerakan. “Lokasi pengambilan gambar juga mempengaruhi penilaian. Untuk itu disarankan pengambilan rekaman video berlatar belakang panorama Bali yang indah,” sebut dia.

Ketua Umum Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri (PD) Bali, Ketut Selamet, disela-sela mendampingi wasit dan juri yang menilai secara online, di KONI Bali, Jumat (23/10) menerangkan, kejurda ini bersifat terbuka dan peserta bebas mengatasnamakan cabang, unit, serta ranting. “Kami menggelar kejurda ini sengaja untuk mengisi kevakuman selama pandemi Covid-19 ini,” tutur Selamet.

Dia merinci, kejurda mempertandingkan tiga kategori yakni Teknik Asli Kuntul, Teknik Asli Garuda, serta Teknik Kombinasi. Sementara, untuk usia peserta dibagi dalam kategori remaja (13 tahun-16 tahun), dan dewasa (di atas 16 tahun), serta mempertandingkan putra dan putri. Usai babak penyisihan, kemudian wasit dan juri meloloskan delapan finalis pada tiap kategori.

Babak berikutnya, kata Selamet, pesilat yang lolos ke babak final berhak mengirimkan rekaman ulang videonya, tetapi tidak boleh di edit. “Hasil rekaman yang di edit akan kentara, sebab gerakannya terputus-putus,” ungkap Selamet. Sedangkan tim juri menilai dari aspek alur gerak, kecepatan, power, serta kelincahan gerakan. “Lokasi pengambilan gambar juga mempengaruhi penilaian. Untuk itu disarankan pengambilan rekaman video berlatar belakang panorama Bali yang indah,” sebut dia.

Sumber : www.balipost.com

 

Hasil Kejurda Virtual Teknik Asli Perisai Diri KONI Bali


I Made Widiantara dan Desak Made Ananda Putri dinobatkan menjadi pesilat terbaik putra dan putri, pada event bertajuk ‘Kejurda Virtual Teknik Asli Perisai Diri (PD)’ yang penilaiannya dilakukan di KONI Bali, dan babak final terakhir pada Rabu (28/10).

Sementara, pesilat terbaik dengan like dan viewer terbanyak di medsos direbut Ni Wayan Suasti. Kejurda yang berlangsung sejak Jumat (23/10) mempertandingkan Teknik Asli Kuntul, Teknik Asli Garuda, serta Teknik Kombinasi. Hasil Kejurda keluar sebagai juara teknik garuda Arya Pratama dan Desak Made Ananda Putri. Selanjutnya, juara II I Gusti Agung Sindhu Abiprasta Sudewa dan Ni Wayan Suasti, serta juara III I Wayan Suta Hanaya dan Kadek Sandra Putri Saniamarani.

Untuk teknik kuntul juaranya diraih I Dewa Komang Satrya dan Ni Kadek Ardhila W Kusuma, disusul juara II I Made Agastya Suka Riantana dan Ni Wayan Vina Puspita, serta juara III Ketut Surya Mahendra dan Ni Putu Nia Anggi Juliani.

Sementara, juara teknik kombinasi direbut I Made Widiantara dan Desak Made Ananda Putri, kemudian juara II Made Sulaksana Jagadhita dan Ni Wayan Antarini, dan juara III I Nyoman Swikara Menda dan Desak Nyoman Sriyunita Suyani.

Ketua Harian Pengprov Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri (PD) Bali, Nyoman Yamadhiputra, di Denpasar, Jumat (30/10) menerangkan, animo pesilat PD mengikuti Kejurda ini cukup tinggi. Bahkan, saat pembukaan tercatat total 166 peserta, namun pesilat yang menyusul mendaftar bertambah, hingga keseluruhan mencapai 189 pesilat.

Oleh sebab itu, Yamadhiputra menilai, Kejurda di saat pandemi covid-19 ini justru pesertanya membludak. Ia pun mengimbau kepada para pesilat Perisai Diri, tetap getol berlatih meskipun sedang terjangkit wabah virus corona. “Kami minta kepada pesilat tetap giat berlatih, baik di unit-unit maupun ranting,” pesan Yamadhiputra.

Di sisi lain, Ketua Umum Pengprov Kelatnas Indonesia PD Bali, Ketut Selamet menuturkan, sistem penilaian meliputi aspek alur gerak, kecepatan, power, serta kelincahan gerakan. Berdasarkan hasil babak penyisihan, wasit dan juri memutuskan delapan pesilat yang lolos ke babak final. “Latar belakang pengambilan rekaman video juga mempengaruhi penilaian, dan disarankan mengambil lokasi pemandangan alam Pulau Dewata,” terang Selamet.

 Sumber : www.balipost.com